Sabtu, 10 Januari 2009

Ikhwan Sejati

Seorang remaja pria bertanya
pada ibunya,”
Ibu ceritakan padaku tentang ikhwan sejati?". Sang
ibu tersenyum dan menjawab:

Ikhwan sejati bukan dilihat
dari bahunya yang kekar, tetapi dari kasih sayangnya pada orang di sekitarnya.

Ikhwan sejati bukan dilihat
dari suaranya yang lantang, tetapi dari kelembutannya dalam menyampaikan
kebenaran.

Ikhwan sejati bukanlah
dilihat dari jumlah sahabat di sekitarnya, tetapi dari sikap bersahabatnya pada
generasi muda bangsa.

Ikhwan sejati bukanlah
dilihat dari bagaimana dia dihormati di tempat kerja, tetapi bagaimana dia
dihormati di dalam rumah.

Ikhwan sejati bukanlah
dilihat dari kerasnya pukulan, tetapi dari sikap bijaknya memahami persoalan.

Ikhwan sejati bukanlah
dilihat dari dadanya yang bidang, tetapi dari hati yang ada di balik itu.

Ikhwan sejati bukanlah
dilihat dari banyaknya akhwat yang memuja, tetapi dari komitmennya terhadap
akhwat yang dicintainya.

Ikhwan sejati bukanlah
dilihat dari jumlah barbel yang dibebankan, tetapi dari tabahnya dia menjalani
lika-liku kehidupan.

Ikhwan sejati bukanlah
dilihat dari kerasnya dia membaca Al-Qur’ an, tetapi dari konsistennya dia
menjalankan apa yang dia baca.”

Setelah itu ia kembali
bertanya “Siapakah yang dapat menjadi kriteria seperti itu, ibu?”

Sang ibu memberinya buku dan
berkata, “
Pelajari tentang dia!

Ia pun mengambil buku itu ” M U H A M M A D“ judul yang tertulis di buku itu.

Dikutip dari majalah percikan iman

1 komentar:

Anonim mengatakan...

n_n

wada nice post

hmmm
ikhwan sejati ya...boleh jg jd standard persyaratan kl sy dipaksa nikah muda sm mamahkumanis dan ayahkugagah hahahah...
_ratunida: korban sitinurbaya era 2009